Saturday, June 16, 2012

Pelayanan Publik di Manggarai Barat di abaikan

Sangat mengharukan pelayanan publik seperti Puskesmas di Manggarai Barat sebagai kota tujuan wisata seharusnya memiliki Rumah Sakit. Pemerintah seharusnya lebih mengutamakan kepentingan publik. Sehingga kejadian yang dikutip saya dari TRIBUNNEWS.COM, LABUAN BAJO tidak terulang. Semoga.

TRIBUNNEWS.COM, LABUAN BAJO --- Setelah bermain bolavoli di Bandara Komodo-Labuan Bajo, Senin (21/5/2012), Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (PPO) Kabupaten Manggarai Barat, Drs. Mateus Semana, M.Si jatuh pingsan. Ia sempat dilarikan ke Puskesmas Labuan Bajo, namun tidak tertolong dan meninggal dunia.

Kepala Puskesmas Labuan Bajo, dr. Maria Elisabeth, melalui dokter jaga UGD, dr. Joan Octavia, W.N, yang dikonfirmasi Pos Kupang di UGD Puskesmas Labuan Bajo, Senin (21/5/2012) malam sekitar pukul 20.20 Wita, menjelaskan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari istri almarhum, Semana mengidap sakit jantung dan darah tinggi. Namun dr. Octa mengakui tidak bisa memastikan penyebab meninggalnya almarhum, karena tidak sempat diperiksa secara lengkap.

"Istrinya bilang ada serangan jantung dan darah tinggi. Tetapi tidak tahu apakah pernah kontrol atau tidak, kita juga tidak tahu pasti," katanya.

Dijelaskannya, almarhum dibawa ke Puskesmas Labuan Bajo sekitar pukul 18.40 Wita dalam keadaan sudah tidak sadarkan diri. Kaki dan tangan almarhum sudah membiru sehingga pihaknya langsung melakukan tindakan medis sesuai prosedur penanganan darurat. Namun kondisi almarhum semakin drop dan akhirnya menghembuskan napas terakhirnya pukul 19.05 Wita.

"Almarhum dibawa ke sini (Puskesmas Labuan Bajo) dalam keadaan tidak sadarkan diri. Kaki tangan sudah membiru, dan kondisinya drop. Jadi kita langsung kasih oksigen, saturasi (alat kontrol tekanan darah, suhu, dan pernapasan), obat dan alat bantu napas buatan untuk pacu jantungnya. Tetapi semua itu tidak dapat menyelamatkan nyawa almarhum. Kondisinya terus drop dan meninggal dunia," kata dr. Joan.

Sejumlah anggota keluarga sempat menyatakan protes dan menyesali perlakuan yang dilakukan terhadap almarhum, karena dibawa pulang dari Puskesmas Labuan Bajo ke rumahnya di Bandara Komodo, Labuan Bajo dengan cara digendong dan diantar menggunakan salah satu mobil pick up milik Pemkab Mabar. Padahal, sesungguhnya sudah ada mobil ambulans yang sedang menuju ke Puskesmas Labuan Bajo untuk mengantar jenazah ke rumah duka.

"Kami sebagai keluarga jelas sakit hati, bagaimana keluarga kami dibawa ke rumah duka dengan cara seperti itu. Apakah tidak ada mobil ambulans lagi di sini?" kata salah satu anggota keluarga yang menolak namanya di korankan.

Laporan Wartawan Pos Kupang, Jumal Hauteas
http://www.tribunnews.com/2012/05/22/habis-main-voli-kepala-dinas-ppo-mabar-meninggal

0 komentar:

Post a Comment